Fenomena Butterfly Effect yang Merubah Sejarah Dunia [Part 2]


ARA-GEN - Beralih ke kejadian butterfly effect selanjutnya yang tak kalah menarik. Pernahkah kalian mendengar tentang Presiden Irak yakni, Sadam Husein yang dieksekusi gantung hingga menjadi berita yang mendunia yang terjadi pada 30 Desember 2006? 


Nah, sejak perang Irak hingga presidennya digantung, mungkin Presiden Sadam Husein tidak menyadari bahwa telah terjadi peristiwa butterfly effect dalam hidupnya. Kisah itu berawal dari seorang anak kecil yang terombang-ambing di lautan pada 25 November 1999. Seorang anak bernama Elian Gonzales ditemukan terapung di lepas pantai Amerika Serikat, karena kapal yang dinaikinya untuk mengungsi, tenggelam di perjalanan. Ia pun terombang ambing selama berminggu-minggu hingga akhirnya, ditemukan oleh nelayan sekitar. Selama itu, ia ga makan dan hanya meminum air lautan nan asin. 


Elian Gonzales merupakan keturunan Amerika-Quba. Hal itu menjadikannya dirinya rebutan sengketa asuh antara kedua negara tersebut. Pemerintah Amerika bersikukuh agar Elian tinggal di Amerika dan diasuh oleh saudaranya yang tinggal di Miami, sedangkan di sisi lain pemerintah Quba bersikukuh mempertahankan Elian yang saat itu masih terdaftar sebagai warga negaranya. 


Sebenarnya, hal ini adalah isu politik antara dua negara terkait memperlakukan rakyatnya, agar mengambil simpati orang-orang. Bahkan, dua negara tersebut seakan berlomba-lomba untuk merangkul Elian demi memberikan citra negara yang baik dan merawat rakyatnya, hingga kasus tersebut menjadi sorotan internasional, dan memang saat itu bertepatan dengan pemilihan presiden di Amerika. Kasus anak kecil tersebut bahkan dijadikan bahan perdebatan antara 2 kandidat presiden pada saat itu, yakni George  Bush dan Al Gore.


 Jika berandai kala itu Elian Gonzales ga teroambing-ambing di lautan yang akhirnya menjadi perebutan hak asuh antar 2 negara, kemungkinan besar Al Gore berhasil menjadi presiden Amerika yang kala itu selisih suara kalah hanya tipis dibanding dengan lawan nya. Singkatnya, Bruce menang karena ia berhasil menarik simpati dengan menggait komunitas Quba Amerika di Florida yang memang sedang panas-panasnya dalam memantau kasus tersebut. 


Saat terpilih, George adalah orang yang paling berpengaruh dalam mendukung peperangan dengan Irak. Hingga, mengeksekusi presiden Irak, yakni Sadam Husein. Akhirnya, terjadilah perang selama 8 tahun dan menelan lebih dari 50 ribu korban jiwa. Tanpa sadar, hal tersebut diawali karena kasus bocah terombang ambing di lautan tersebut.  


Point berikutnya ga kalah menarik nih gengs! Kalian tau kan Tembok Berlin? Kalau di film kaya The Maze Runner atau Divergent Insurgent Allegiant yang ternyata, di luar tembok tersebut ada kehidupan. Kala itu, 13 Agustus 1961 Pemerintah Jerman Timur yang saat itu diduduki oleh Uni Soviet, membangun Tembok Berlin. Tembok Berlin itu membagi Berlin menjadi 2 bagian untuk memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. 


Sumber : RBTH | Pembongkaran Tembok Berlin


    Jerman Timur menyatakan bahwa, tembok itu dibangun untuk melindungi warganya dari hal-hal yang dapat memicu gerakan besar, sehingga mereka dapat membuat pemerintahan komunis di Jerman Timur. Akan tetapi, hal tersebut hanyalah katanya bukan faktanya. Tembok tersebut digunakan untuk mencegah warga Jerman Timur ke Jerman Barat. 


Mulanya, para tentara meletakkan kawat-kawat berduri sepanjang 190 km di perbatasan antara 2 daerah tersebut. Tapi, karena masih banyak yang lolos, akhirnya digantikan dengan dinding beton setinggi 6 meter sepanjang 155 km, lengkap dengan menara jaga, pos senapan mesin, dan lampu sorot. Akibatnya, hubungan antara 2 warga antara Jerman Timur dan Jerman Barat terputus. 



200 orang yang mencoba kabur, ditembak hingga tewas di tempat sebagai peringatan untuk warganya yang masih berani kabur berusaha menembus dinding pembatas itu. Akhirnya, setelah 28 tahun, tembok Berlin tersebut pun runtuh, yang tentunya karena suatu peristiwa Butterfly Effect.  


Yakni kala itu, Gunter Schabowski seorang juru bicara Partai Komunis terkena panic attack karena diserang dengan pertanyaan saat konferensi pers berlangsung. Pada 9 November 1989, ia diberikan kertas pidato/contekannya yang ia ga baca dulu, mungkin ia merasa teks nya membosankan dan bisa langsung aja dibaca saat konferensi pers. Kebetulan pula, teks tersebut panjang dengan disertai tulisan yang kurang jelas. 


Hingga acara dimulai dengan tanpa persiapan, ia pun langsung membaca apa yang ia tangkap menurut penglihatannya dari teks pidato. Ternyata, pidato tersebut berisi tentang "Bahwa, siapapun yang memiliki passport dapat melewati tembok Berlin kapan pun juga". Jadi, itu adalah peraturan baru, yang sebenarnya hanya peraturan wacana untuk menenangkan aja nih.


Saat itu ada seorang reporter yang bertanya kapan peraturan baru tersebut ditetapkan? tentunya, Schabowski bingung karena jawabannya tidak ada di kertas. Tapi, karena gengsi dan menghindari malu saat itu, ia keceplosan ngomong dengan menjawab "sekarang". 


Dari kejadian tersebut, ribuan orang beramai-ramai datang ke perbatasan secara mendadak dengan membawa passport, hingga akhirnya Tembok Berlin pun runtuh. Ibaratnya, kaya warga yang lagi sibuk antri sembako, pasti kan ramai dan ricuh ya, akhirnya ada aja pasti kejadian yang ga diinginkan. 


Tentara yang kala itu jumlahnya kalah banyak dengan warga yang ramai-ramai datang, hanya bisa pasrah. Alhasil, Tembok Berlin yang sudah bertahan selama 28 tahun, runtuh hanya karena kata yang keceplosan dari Schabowski saat ditanya, ia menjawab "sekarang". Seharusnya, ia bisa menjawab dengan merangkai kalimat terlebih dahulu seperti segera akan diberlakukan atau kalimat lainnya untuk menjawab kapan waktu peraturan baru tersebut akan diberlakukan. 



    

Sungguh, mindblowing bukan?


Cerita selanjutnya tentunya ga kalah epic, lho! Diceritakan bahwa, ada seorang pelaut pedagang dari Inggris yang bernama David Blair yang pada tahun 1912 ditunjuk sebagai Kapten Titanic. Iapun ikut serta dalam uji coba Kapal Titanic, sebelum berlayar ke lautan bebas. Tapi, menjelang pelayaran, David Blair digantikan oleh Henry Wilde entah apa alasannya. 


Sebelumnya, Blair tidak sengaja mengambil kunci loker dan ternyata di dalam loker tersebut tersimpan sebuah teropong yang bisa saja teropong itu berperan penting dalam penyelamatan Kapal Titanic dari tragedi mematikan jika, kapten bisa melihat jarak gunung es dari kejauhan.


Nah, dikarenakan kunci loker yang kebawa oleh Blair, lokerpun ga bisa dibuka. Kapten yang bertugas saat itu pun ga punya teropong buat bisa  mengukur jarak gunung es, yang sangat disayangkan membuat kapal menabrak gunung es. 


Hingga saat ini, masih menjadi perdebatan dari fungsi teropong tersebut. Banyak yang bertanya-tanya, apa mungkin dengan adanya teropong bisa menghindari kecelakaan tragis tersebut? Meski, mungkin saja terdapat kemungkinan hal tersebut benar. Menurutmu, gimana?


Penutup kisah terakhir kali ini dari peristiwa Butterfly Effect, yakni yang dialami oleh Adolf Hitler jauh sebelum dunia mengenalnya sebagai seorang diktator. Ia hanya seorang pemuda biasa yang tergila-gila pada seni, ia pun menunjukkan bakat alaminya di bidang seni menggambar. 


Walaupun, terlihat seakan mafia dari luar, akan tetapi siapa sangka ia memiliki hati lembut bahkan berjiwa seni. Kala muda, ia seringkali menghabiskan waktunya dengan berkeliling kota, mengunjungi museum, dan menonton pertunjukan Opera, ia juga terkadang duduk sendirian sambil melamun di tepi sungai,  dan membayangkan dirinya yang menjadi seniman besar di masa depan. 


Hingga pada Oktober 1907, saat usianya 18 tahun. Ia memutuskan untuk mendaftar di sebuah akademi seni rupa yang cukup bergengsi si Vienna. Berbekal uang dari orang tuanya, ia tinggal dan belajar giat di sana untuk mengikuti ujian masuk. Dengan penuh percaya diri, ia yakin akan diterima. Nah, kamu tentu pernah dipatahkan oleh ekspektasi yang berlebihan ya. Begitupun dengan Hitler kala itu.


Menurut para juri, Hitler kurang berbakat menjadi seorang seniman. Tapi, dia ga patah semangat. Setahun kemudian, ia mendaftar kembali, dan akhirnya penolakan yang kembali yang ia terima. Karena ga bisa masuk sekolah seni, ia memutuskan untuk menjadi tentara. Iapun mendaftarkan diri menjadi tentara serdadu di Jerman yang akhirnya membuat namanya menjadi besar dan mendunia. 


Butterfly Effect akhirnya mengambil peran dalam kehidupan Adolf Hitler. Kala itu saat terjadi peperangan di Prancis tahun 1918. Adolf Hitler diampuni oleh tentara Inggris bernama Henry Tandey.Tentara Inggris yang bernama Henry Tandey mempunyai kesempatan besar untuk menembak Hitler, tapi ia ga tega melakukan nya, timbul rasa kasihan dalam hatinya, hingga ia memutuskan untuk ga menembak Hitler. Kejadian ini, persis kaya adegan yang sering kamu jumpai di sinetron ya, bikin penonton gregetan. 


Memang pasukan Henry, dikenal memiliki belas kasihan tinggi kepada musuh, makanya ga heran kalau saat itu, Henry hanya tinggal menekan pistol nya, tapi ia urungkan. Henry membiarkan Hitler pergi dan saat itu, Hitler menundukkan kepalanya kepada Henry seakan mengucapkan terima kasih karena tetap dibiarkan hidup.


20 tahun kemudian setelah peristiwa jtu, ternyata Hitler menjadi pemimpin Nazi dan ikut andil dalam meletusnya Perang Dunia II. Kalau bisa berandai kala itu Henry menembak Hitler dan ga ada adegan sinetron sinetron gitu, mungkin Perang Dunia II yang telah menyebabkan jutaan orang tewas ga akan terjadi ya, gengs


Baca juga : Peristiwa Butterfly Effect yang Melahirkan Perang Dunia Pertama [Part 1]


So, itu ya gengs beberapa peristiwa Butterfly Effect yang tanpa sadar turut hadir di dalam kehidupan. Keputusan kecil, yang berdampak besar hingga mainstream banget nih yaitu mengubah sejarah dunia. Kira-kira kamu pernah ngalamin ga kejadian Butterfly Effect yang benar-benar merubah hidupmu dari kesalahan dalam mengambil keputusan, boleh tolong sharing di kolom comment ya! Intinya, jangan meremehkan hal sekecil apapun yang kamu ga akan tau bahwa dampaknya besar pada suatu kejadian selanjutnya. Terima kasih sudah membaca ya.


Postingan Komentar

Lebih baru Lebih lama