Analisa Strategi Perang Siber Inggris Dalam Upaya Melawan China dan Rusia

 


Ara-Gen - Inggris mengatakan akan menolak apa yang dianggap sebagai upaya Rusia dan China untuk membangun kedaulatan nasional atas jalur komunikasi dan teknologi baru yang akan membentuk abad ke-21 ini.


Inggris menggambarkan China dan Rusia sebagai saingan strategis yang terburu-buru untuk menguasai beberapa teknologi utama seperti kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan desain mikroprosesor dapat mengancam keamanan Barat dan internet yang relatif gratis.


Hal itu tertuang dalam dokumen Strategi Siber Nasional Inggris Inggris yang akan diterbitkan pada hari Rabu.


"China dan Rusia terus mengadvokasi kedaulatan nasional yang lebih besar atas dunia maya sebagai jawaban atas tantangan keamanan," kata Inggris seperti dilaporkan Reuters, Selasa (14 Desember 2021).


"Perdebatan tentang aturan yang mengatur dunia maya akan semakin menjadi tempat persaingan sistemik antara kekuatan besar, dengan benturan nilai," kata Inggris.


Persaingan itu, kata Inggris, akan semakin menekan internet gratis karena kekuatan besar dan perusahaan teknologi besar mempromosikan visi bersaing standar teknis dan tata kelola internet.


Amerika Serikat tetap menjadi kekuatan siber teratas dunia, diikuti oleh China, Inggris Raya, Rusia, dan Belanda, menurut Belfer Center Cyber ​​2020 Power Index dari Universitas Harvard.


China dan Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa keduanya berada di balik serangan dunia maya. Baik Moskow maupun Beijing mengatakan Barat tidak dalam posisi  menceramahi mereka tentang peretasan atau teknologi yang mereka pilih untuk dikembangkan.


Inggris mengatakan 6G, kecerdasan buatan, mikroprosesor, dan berbagai teknologi kuantum termasuk komputasi kuantum, penginderaan kuantum dan kriptografi pasca-kuantum adalah prioritas pengembangan.


Melindungi data akan menjadi lebih penting, kata juru bicara pemerintah Inggris.


"Infrastruktur ini adalah aset nasional yang vital," kata Inggris. "Kami akan mengambil peran yang lebih besar dalam memastikan bahwa data cukup terlindungi saat diproses, dalam perjalanan, atau disimpan dalam skala besar, misalnya di pusat data eksternal." 


Temukan artikel atau berita tentang keamanan siber hanya disini, Bagikan berita ini jika dirasa perlu, ikuti kami di Facebook dan Linkedin, terima kasih.

Postingan Komentar

Lebih baru Lebih lama