Australia Mengalami Lonjakan Serangan Ransomware Selama 2020

 


Ara-Gen - Pusat Keamanan Siber Australia (ACSC) menyatakan menerima satu laporan kejahatan siber setiap delapan menit selama 12 bulan (Juni 2020-Juni 2021).


Terjadi lonjakan kejahatan siber sepanjang tahun lalu sekitar 13 persen dibanding sebelumnya—satu dari empat insiden menargetkan infrastruktur dan layanan penting lantaran efek bekerja dari rumah.


Peretas memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menyerang orang-orang yang rentan dan layanan kesehatan untuk spionase dan mencuri data pribadi, kata Asisten Menteri Pertahanan Australia Andrew Hastie dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (15 September 2021).


Menyangkut ransomware, kata dia, meningkat hampir 15 persen dengan sektor kesehatan paling tertinggi kedua yang mengalami serangan. Malware satu ini meminta tebusan kepada korban dalam bentu mata uang kripti setelah mengenkripsi data komputer korban.


Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Australia, pada Juli lalu menuding China melakukan kampanye spionase dunia maya, yang menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken menimbulkan "ancaman besar bagi keamanan ekonomi dan nasional kita".

Postingan Komentar

Lebih baru Lebih lama