Cara Merawat Printer 3D



Ketika kalian memilih terjun untuk berwirausaha dalam bidang 3D, maka objek 3D yang kita hasilkan akan menjadi patokan keberhasilan usaha. Dan telah menjadi kewajiban kita untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan sebaik mungkin. Sebagai bisnis kecil atau wirausahawan yang menawarkan objek cetak 3D, kita harus tahu betapa pentingnya untuk membuat pelanggan kita tetap terhubung dengan kita. Menawarkan pelanggan dengan desain khusus dan unik adalah satu hal, tetap kita harus segera bertindak jika terjadi tumpukan pesanan atau printer 3D kita rusak tidak bisa digunakan.


Terlepas dari kalian menggukanan printer 3D ini untuk berwirausaha ataupun sebagai alat untuk mewujudkan visualitas design kalian.


Pastinya ada waktu untuk printer 3D kalian dibersihkan atau istilahnya dirawat.


Nah diartikel kali ini admin akan menjelaskan bagaimana merawat printer 3D kalian untuk produktifitas semaksimal mungkin.


Berikut adalah tips untuk membuat printer 3D panjang umurnya:

  1. Selalu perbarui firmware printer 3D, Pastikan firmware sobat printer 3D selalu diperbarui. Pembaruan firmware yang biasanya dikeluarkan oleh pabrikan atau penyedia software biasanya menyediakan fitur terbaru untuk printer 3D kita. Kita akan dapat mencetak item dengan kualitas terbaik yang tersedia yang sebelumnya belum bisa digunakan (dengan menggunakan firmware yang lama). Dengan poisi ini, kita bisa mendapatkan kesempatan mendapatkan keuntungan lebih dalu dibanding kompetitor kita. Untuk memperbarui firmware pada printer 3D kita, kita dapat periksa situs web produsen printer 3D kita. Atau, jika printer 3D kita memiliki wifi yang aktif, printer ini seharusnya memiliki opsi untuk mengunduh dan menginstal pembaruan firmware secara otomatis dari cloud.
  2. Pastikan menggunakan filament yang tepat untuk pekerjaan tertentu, Sebelum memasukkan filament ke dalam printer 3D, lepas gulungan sedikit untuk memeriksa apakah ada simpul dan kekusutan. Sama seperti printer 2D, benda asing akan menyebabkan mesin macet. Jika ini terjadi di tengah percetakan, kita akan kehilangan waktu produksi yang berharga. Tidak ada ruginya melakukan pemeriksaan cepat sebelum memulai setiap pekerjaan. Coba ikuti arahan pabrikan untuk jenis filament terbaik yang dapat digunakan di printer 3D kita.
  3. Mencetak dalam resolusi standar, Tidak selalu mencetak dengan resolusi tinggi akan menghasilkan objek terbaik. Semakin tinggi resolusi objek cetak – semakin tipis lapisan filamennya – maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Dan ketika kalian memfaktorkan objek berukuran sedang untuk dicetak, kita melihat waktu penyelesaian 24 jam atau lebih. Sebaliknya, semakin rendah resolusi cetak (dan semakin kecil objek), semakin cepat kita dapat berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya. Resolusi standar adalah titik tengah yang sempurna. tapi balik lagi tergantung objek yang akan kalian cetak sesuai fungsionalitas apakah objek itu untuk keindahan semata atau sebagai rangka yang memerlukan kekuatan yang lebih.
  4. Ganti warna filament pada saat jeda pencetakan, Mencetak dalam berbagai warna itu mudah. Printer 3D yang lebih mahal dapat mencetak lebih dari 2 warna sekaligus. Tetapi kita bisa mencetak dalam warna ekstra tanpa biaya tambahan. Berhantikan sejenak proses cetakan kita, dan kemudian tukar filament untuk warna yang berbeda. Kemudian lanjutkan pencetakan dan -kita akan memiliki banyak warna. Trik ini dapat diulang sesering mungkin. Taktik lain adalah mencetak bagian-bagian yang terpisah dalam warna yang berbeda, misalnya anggota badan boneka artikulasi, dan kemudian merakit model yang sudah jadi.
  5. Koleksi tools pembantu proses pencetakan, Kita sebagai seorang pencetak objek 3D profesional, sehingga kita harus memiliki alat yang tepat untuk pekerjaan itu. Di bengkel atau ruang kerja kita, kumpulkan kitbag yang mencakup spatula, tang, jarum, dan benda lainnya yang membantu untuk membentuk, dan menghapus potongan-potongan ekstra dari barang cetakan 3D Anda. Dan bahkan jika printer 3D Anda memiliki print bed yang dipanaskan, kadang-kadang ada baiknya menggunakan perekat lembut seperti hairspray untuk memastikan lapisan pertama dari cetakan selalu terikat pada plat build.
Demikianlah tips dari admin agar printer 3D kalian semakin produktif dan ber-umur panjang.
Dan berikutnya adalah cara-cara merawatnya melalui flowchart dibawah ini:


Pada intinya bersihkan printer 3D kalian dari debu dan kotoran yang mengganggu ke-efektivitasan dari printer 3D kalian seperti Nozzle, Extruder, Heatbad, Fan Nozzle.

Berikut adalah rinciannya:

1. Membersihkan Nozzle Secara Berkala

Nozzle yang merupakan saluran untuk mengeluarkan material filamen kerapkali mengalami kemacetan karena tersumbat oleh lelehan material. Oleh karena itu komponen ini harus dibersihkan secara berkala agar tak cepat rusak.

Pertama-tama panaskan nozzle hingga mencapai suhu 150oC sebelum melepasnya dari extruder. Lalu gunakan bor kecil khusus untuk membersihkan nozzle dari kotoran yang menyumbat.

2. Membersihkan Heatbed Setelah Mencetak

Apabila Anda mencetak dengan material ABS sebaiknya permukaan heatbed atau meja cetak harus sering dibersihkan. Hal tersebut karena filamen itu sangat kuat menempel pada bed sehingga ketika objek cetakan diangkat pun masih terdapat sisa-sisa filamen yang tertinggal.

Caranya pembersihannya mudah, mulai dengan memanaskan heatbed di suhu 35-40 oC. Lalu semprotkan cairan pembersih kaca pada permukaan heatbed dan tunggu beberapa saat. Setelah itu kelupas sisa-sisa filamen memakai pisau kecil atau spatula.

3. Membersihkan Extruder Pasca Pencetakan

Pasca pencetakan ketika objek yang sudah jadi telah dilepas dari bed, biasanya masih terdapat kotoran yang melekat ke komponen extruder hotend. Kotoran tersebut berasal dari filamen yang terkabonisasi dan bekas cetakan.

Perawatan extruder dilakukan dengan membersihkannya langsung setiap kali habis mencetak. Caranya dengan memanaskan extruder hingga mencapai suhu sekitar 120-150 oC lalu lepas extruder dari mesin printer. Selanjutnya bersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel mengggunakan pinset.

4. Rutin Memperbarui Firmware

Firmware 3D Printer harus rutin diperbarui agar dapat menghasilkan cetakan yang semakin bagus dan dengan model terbaru. Update firmware ini biasanya otomatis terpasang dari pabrik yang mengembangkan printer Anda. Langkah untuk memperbaruinya yaitu dengan menjelajahi situs resmi produsen printer Anda dan mencari pembaruan terkini lalu klik update. Namun biasanya jika perangkat sedang tersambung ke WiFi, firmware akan otomatis terinstall sendiri dari cloud.

5. Gunakan Jenis Filamen yang Sesuai

Setiap jenis printer kebanyakan hanya mampu mencetak dengan filamen tertentu. Misal printer bertipe FDM hanya khusus untuk mencetak material plastik dan akan rusak jika digunakan mencetak material berjenis kayu atau logam. Meskipun sudah menggunakan jenis yang sesuai, Anda juga harus selektif memilih filamen yang kualitasnya bagus. Ikuti petunjuk dari pabrik tentang jenis filamen apa yang direkomendasikan untuk printer kalian.

Sebagai tambahan, pastikan kalian selalu memeriksa gulungan filamen sebelum memasukkannya ke mesin 3D Printer. Caranya dengan buka sedikit gulungan tersebut untuk melihat jika ada kusut atau simpul yang mengganggu. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan printer saat proses pencetakan berlangsung.

Nah itulah beberapa cara merawat perangkat 3D Printer agar terhindar dari kerusakan yang serius. Selain rutin membersihkan mesin dari kotoran yang menempel, pastikan untuk menjauhkan printer dari air atau ruangan yang lembab karena akan menyebabkan perangkat berkarat.


Postingan Komentar

Lebih baru Lebih lama